Rabu, 29 Oktober 2008

Metode Penyisipan Langsung (Straight Insertion Sort)

Dapat dibagi menjadi 2 bagian
– Bagian sebelah kiri data sudah terurut (tujuan)
– Bagian sebelah kanan data belum terurut (sumber)

Langkah-langkah :
1 : Baca array elemen yang akan diurutkan (n)
2 : Kerjakan langkah 3 sampai langkah 6 untuk i : 1 s/d n-1
3 : Tentukan elemen yang akan disisipkan (Temp = A [i] ;
j = i-1;)
4 : Kerjakan langkah 5 selama temp (A [j] dan j >= 0;
5 : A [j+1]= A[j] ; j =j-1;
6 : Tempatkan elemen A [j+1] = Temp;
7 : Selesai

Algoritma Straight Insertion Sort
Deklarasi
I,J,K,N : Integer
Temp : real
A : array [1..20] of real
Deskripsi
Input(N) {maksimal N=20}
K traversal [1..N]
Input (Af) {masukkan data sebanyak N}
I traversal [2..N]
Temp <- A1
J <- I-1
While (temp =1) do
Aj+1 <- Aj
J <- J-1
Endwhile
Aj+1 <- Temp

Ilustrasi Insertion Sort













contoh program dapat didownload dari link disamping

SORTING (PENGURUTAN)

PENGERTIAN

Sorting (pengurutan) didefenisikan sebagai suatu proses untuk menyusun kembali himpunan obyek menggunakan metode tertentu. Secara umum ada 2 jenis pengurutan data, yaitu :
• Pengurutan naik (ascending)
Dari data yang terkecil hingga yang paling besar
• Pengurutan turun (descending)
Pengurutan data dari yang paling besar hingga yang paling kecil

Tujuan pengurutan data adalah untuk lebih mempermudah proses pencarian data kelak dikemudian hari,.saya akan memberikan beberapa metode pengurutan data terutama pengurutan larik seperti pengurutan langsung (straight method). Metode pengurutan lengung ini dapat dikelompokkan menjadi 3 metode, yaitu : penyisipan (insertion), seleksi (selection), dan penukaran (exchange) / metode gelembung (bubble sort).

Mensortir informasi atau data

Salah satu cara sorting yang penting adalah mengatur benda informasi dalam urutan alfabetik sesuai dengan hubungan penyusunan yang telah didefinisikan sebelumnya, misal ketika seseorang mensortir buku-buku di perpustakaan berdasarkan judul, subyek atau penulis (Biasanya diurutkan dalam urutan membesar).

Urutan yang dihasilkan dapat membesar atau mengecil, karena biasanya seluruh sorting adalah sorting angka. Sorting dalam ilmu komputer adalah salah satu subjek riset yang paling luas karena kebutuhan mempercepat operasi dalam ribuan atau jutaan data selama operasi pencarian; lihat algoritma sorting.

Tujuan utama mensortir informasi adalah untuk mengoptimalkan tugas tertentu. Pada umumnya, ada dua cara pengelompokan informasi: berdasarkan kategori, misal sebuah katalog belanja di mana barang disusun bersama di bawah judul seperti 'rumah', 'olah raga', 'pakaian wanita', dll. dan berdasarkan intensitas seperti harga, misal dari yang termurah sampai yang termahal.

metode pengurutan yang akan saya bahas ada dua macam yaitu :

Metode pengurutan langsung :
metode pengurutan langsung yang akan saya bahas ada 3 yaitu :
1. Metode Penyisipan Langsung (Straight Insertion Sort)
2. Metode Seleksi (Straight Selection Sort)
3. Metode Penukaran (Exchange selection) / Gelembung (Bubble Sort)

Metode pengurutan tidak langsung :
metode pengurutan tidak langsung yang akan saya bahas ada 4 yaitu :
1. Shell Sort
2. Quick Sort
3. Merge Sort

Senin, 13 Oktober 2008

PROCEDURAL PROGRAMMING

Merupakan suatu paradigma yang berdasarkan pada konsep dari modularity dan pengelompokan kode program. Program utama dianggap sebagai sebuah modul, dimana modul tersebut didukung oleh modul-modul lainnya, baik berupa fungsi ataupun prosedur. Sedangkan kumpulan dari kesatuan modul-modul disebut juga dengan unit atau paket, yang bisa dianggap sebagai sebuah perpustakaan dari masing-masing unit atau paket tersebut. Contoh bahasa pemrograman yang termasuk kedalam paradigma ini cukup banyak, diantaranya adalah Pascal, Delphi, C++, ALGOL, Fortran, dll.

pemograman terprosedur kadang kadang dapat digunakan sebagai suatu sinonim untuk pemograman yang sangat mendesak (penetapan langkah langkah program harus menjangkau status yang diinginkan oleh pengguna). tetapi dapat juga menunjuk (seperti dibawah ini) kepada paradigma pemograman yang berdasarkan atas konsep dari pemanggilan prosedur itu sendiri. prosedur, juga mengenal sebagai rutinitas, sub rutinitas, metode, atau fungsi (tidak membingungkan dengan fungsi matematika, tetapi serupa kepada yang dipakai di pemograman fungsional) sederhananya berisi satu rangkaian langkah langkah perhitungan untuk segera dieksekusi.
beberapa pemberian prosedur boleh dipanggil pada beberapa titik selama sebuah program dieksekusi. termasuk oleh prosedur lain atau program itu sendiri.
pemograman terprosedur adalah sering menjadi suatu pilihan lebih baik daripada percontohan sederhana atau pemograman tidak terstruktur di banyak situasi yang mana melibatkan kompleksitas moderat atau yang memerlukan kesenangan maintainabilas yang penting.
manfaat yang mungkin :
1. kemampuan menggunakan kembali kode yang sama pada tempat berbeda di dalam program tanpa mengcopy kode itu.
2. suatu jalan yang lebih mudah untuk penyimpanan dari program yang mengalir dibanding suatu koleksi pernyataan "GOTO" atau "JUMP" (yang mana dapat membuat pembesaran, mempersulit program kedalam kode spageti).
3. kemampuan untuk betul betul tersusun atau modular.

perbandingan dengan pemograman berorientasi objek :
fokus dari pemograman terprosedur adalah untuk memecahkan sebuah tugas pemograman kedalam suatu koleksi variabel, struktur data, dan sub rutinitas. sedangkan di dalam pemograman berorientasi objek akan merobohkan tugas program kedalam objek. yang mana metode dapat menjadi valid untuk memenuhi suatu tugas pemograman yang spesifik.

beberapa perbedaan antara bahasa yang berorientasi objek dan bahasa yang tidak berorientasi objek :
berorientasi objek murni = metode, objek, pesan, atribut
prosedural murni = fungsi, modul, argumen, variabel

Senin, 06 Oktober 2008

OBJECT ORIENTED PROGRAMING ( OOP )

Pemograman Berorientasi Objek
Pemrograman berorientasi objek merupakan paradigma pemrograman yang berorientasikan kepada objek. Semua data dan fungsi di dalam paradigma ini dibungkus dalam kelas-kelas atau objek-objek. Bandingkan dengan logika pemrograman terstruktur. Setiap objek dapat menerima pesan, memproses data, dan mengirim pesan ke objek lainnya.
Model data berorientasi objek dikatakan dapat memberi fleksibilitas yang lebih, kemudahan mengubah program, dan digunakan luas dalam teknik piranti lunak skala besar. Lebih jauh lagi, pendukung OOP mengklaim bahwa OOP lebih mudah dipelajari bagi pemula dibanding dengan pendekatan sebelumnya, dan pendekatan OOP lebih mudah dikembangkan dan dirawat.

Konsep dasar dari Pemrograman Berorientasi Objek
Pemrograman orientasi-objek menekankan konsep berikut:
• kelas — kumpulan atas definisi data dan fungsi-fungsi dalam suatu unit untuk suatu tujuan tertentu. Sebagai contoh 'class of dog' adalah suatu unit yang terdiri atas definisi-definisi data dan fungsi-fungsi yang menunjuk pada berbagai macam perilaku/turunan dari anjing. Sebuah class adalah dasar dari modularitas dan struktur dalam pemrograman berorientasi object. Sebuah class secara tipikal sebaiknya dapat dikenali oleh seorang non-programmer sekalipun terkait dengan domain permasalahan yang ada, dan kode yang terdapat dalam sebuah class sebaiknya (relatif) bersifat mandiri dan independen (sebagaimana kode tersebut digunakan jika tidak menggunakan OOP). Dengan modularitas, struktur dari sebuah program akan terkait dengan aspek-aspek dalam masalah yang akan diselesaikan melalui program tersebut. Cara seperti ini akan menyederhanakan pemetaan dari masalah ke sebuah program ataupun sebaliknya.
• Objek - membungkus data dan fungsi bersama menjadi suatu unit dalam sebuah program komputer; objek merupakan dasar dari modularitas dan struktur dalam sebuah program komputer berorientasi objek.
• Abstraksi - Kemampuan sebuah program untuk melewati aspek informasi yang diproses olehnya, yaitu kemampuan untuk memfokus pada inti. Setiap objek dalam sistem melayani sebagai model dari "pelaku" abstrak yang dapat melakukan kerja, laporan dan perubahan keadaannya, dan berkomunikasi dengan objek lainnya dalam sistem, tanpa mengungkapkan bagaimana kelebihan ini diterapkan. Proses, fungsi atau metode dapat juga dibuat abstrak, dan beberapa teknik digunakan untuk mengembangkan sebuah pengabstrakan.
• Enkapsulasi - Memastikan pengguna sebuah objek tidak dapat mengganti keadaan dalam dari sebuah objek dengan cara yang tidak layak; hanya metode dalam objek tersebut yang diberi ijin untuk mengakses keadaannya. Setiap objek mengakses interface yang menyebutkan bagaimana objek lainnya dapat berinteraksi dengannya. Objek lainnya tidak akan mengetahui dan tergantung kepada representasi dalam objek tersebut.
• Polimorfisme melalui pengiriman pesan. Tidak bergantung kepada pemanggilan subrutin, bahasa orientasi objek dapat mengirim pesan; metode tertentu yang berhubungan dengan sebuah pengiriman pesan tergantung kepada objek tertentu di mana pesa tersebut dikirim. Contohnya, bila sebuah burung menerima pesan "gerak cepat", dia akan menggerakan sayapnya dan terbang. Bila seekor singa menerima pesan yang sama, dia akan menggerakkan kakinya dan berlari. Keduanya menjawab sebuah pesan yang sama, namun yang sesuai dengan kemampuan hewan tersebut. Ini disebut polimorfisme karena sebuah variabel tungal dalam program dapat memegang berbagai jenis objek yang berbeda selagi program berjalan, dan teks program yang sama dapat memanggil beberapa metode yang berbeda di saat yang berbeda dalam pemanggilan yang sama. Hal ini berlawanan dengan bahasa fungsional yang mencapai polimorfisme melalui penggunaan fungsi kelas-pertama.
• Inheritas- Mengatur polimorfisme dan enkapsulasi dengan mengijinkan objek didefinisikan dan diciptakan dengan jenis khusus dari objek yang sudah ada - objek-objek ini dapat membagi (dan memperluas) perilaku mereka tanpa haru mengimplementasi ulang perilaku tersebut (bahasa berbasis-objek tidak selalu memiliki inheritas.)
• Dengan menggunakan OOP maka dalam melakukan pemecahan suatu masalah kita tidak melihat bagaimana cara menyelesaikan suatu masalah tersebut (terstruktur) tetapi objek-objek apa yang dapat melakukan pemecahan masalah tersebut. Sebagai contoh anggap kita memiliki sebuah departemen yang memiliki manager, sekretaris, petugas administrasi data dan lainnya. Misal manager tersebut ingin memperoleh data dari bag administrasi maka manager tersebut tidak harus mengambilnya langsung tetapi dapat menyuruh petugas bag administrasi untuk mengambilnya. Pada kasus tersebut seorang manager tidak harus mengetahui bagaimana cara mengambil data tersebut tetapi manager bisa mendapatkan data tersebut melalui objek petugas adminiistrasi. Jadi untuk menyelesaikan suatu masalah dengan kolaborasi antar objek-objek yang ada karena setiap objek memiliki deskripsi tugasnya sendiri.